Jumat, 20 Maret 2009

ARTI, PERKEMBANGAN, DAN MACAM IDEOLOGI

A. ARTI IDEOLOGI
 istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang berarti ilmu. Kata idea berasal dari bahasa Yunani eidos yang artinya bentuk. Di samping itu ada kata eiden yang artinya melihat. Maka secara harafiah, ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari idea disamakan dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah yang bersifat tetap, merupakan dasar, pandangan, atau paham. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang ide-ide, pengertian dasar, gagasan, dan cita-cita.  
 istilah ideologi pertama kali diciptakan oleh Desstutt de Tracy tahun 1796 di Perancis. De Tracy menyebutkan Ideologie yaitu science of ideas, suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan instiusional dalam masyarakat Perancis.
 istilah ideologi dimaksudkan oleh De Tracy sebagai science of ideas, the study of origin, evolution and nature of ideas.
 ideologi dewasa ini merupakan istilah dengan pengertian yang kompleks, tidak ada satu-satunya pengertian substansial mengenai ideologi yang dibawa oleh perkembangan pemakaian istilah tersebut.
 Ricoeur (1986) menyatakan bahwa ideologi itu merupakan istilah yang mengandung sifat dasar permulaan yang sangat mendua, ambigu: sisi positif dan negatif, konstruktif dan destruktif, dimensi konstitutif dan patologis. Selain itu, dinyatakan pula bahwa ideologi selalu merupakan kosakata yang sifatnya polemis.
 Pranarka (1985) membedakan ideologi sebagai cara berpikir dan ideologi sebagai materi yang dibahas dalam pemikiran itu.
• Pengertian pertama adalah ideologi dalam arti epistemis merupakan sebentuk pengetahuan yang tidak bersifat reflektif dengan perhatian yang berbeda dari yang terdapat pada ilmu.
• Presisi kedua dalam menelusuri pengertian ideologi berkaitan dengan substansi yang meliputi pemikiran, gagasan,dan cita-cita sosial.
 Karl Marx menganggap bahwa ideologi sebagai kesadaran palsu mengenai kenyataan sosial ekonomi dan merupakan angan-angan kolektif yang diperbuat dan ditanggung bersama oleh kelas sosial tertentu.
 Karl Manheim berusaha berusaha mengeliminasikan elemen negatif ideologi dengan mengajukan konsepsi ideologi total dan idelogi partikular.
 ideologi total
ideologi berhimpit dengan apa yang disebut weltanschaung, yang didukung oleh struktur kolektif masyarakat.
 ideologi partikular
ideologi lebih menghuni benak dan diterima secara psikologis oleh warga masyarakat.
 Sifat netral ideologi itu tak urung akan dipertanyakan kebenarannya karena ideologi pada akhirnya bukan hanya terdiri atas sistem kognitif, melainkan sekaligus sistem normatif.
 Alisjahbana menyatakan bahwa ideologi akhirnya akan berupa sistem nilai, yang mungkin saja berdasar atas suatu Weltanschaung.
 Ignas Kleden merumuskan ideologi sebagai “seperangkat doktrin sistematis tentang hubungan manusia dengan dunia hidupnya, yang diajarkan dan disebarluaskan dengan penuh kesadaran, yang tidak hanya memberikan suatu kerangka pengetahuan yang bersifat netral, tetapi yang meminta sifat dan komitmen dari pihak yang menerimanya, dan yang sedikit banyak menimbulkan moral passion dalam diri penganutnya.” 
 Dapat kita ketahui bahwa pengertian ideologi telah mengalami pergeseran begitu rupa sehingga bukan lagi sebagai science of idea. Ideologi berkembang menjadi pengertian yang mengandung arti sebagai gagasan, ide-ide yang semula merupakan sasaran pengkajian dalam science of ideas tersebut. Lebih lanjut, ideologi mengandung arti bukan hanya gagasan atau pemikiran, melainkan sebagai keyakinan. Jadi ideologi akhirnya menjadi belief system, dari pengertian orisinalnya selaku science of ideas.

B. PERKEMBANGAN IDEOLOGI
 seperti halnya filsafat, ideologi pun memiliki pengertian yang berbeda-beda. Hal ini antara lain disebabkan oleh dasar filsafat apa yang dianut, karena sesungguhnya ideologi itu bersumber kepada suatu filsafat.  
1. PERKEMBANGAN IDEOLOGI DI NEGARA BARAT
 perkembangan ideologi di dunia barat banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran para filsuf besar pada zaman Yunani kuno, Romawi kuno, abad pertengahan, renaissance, dan zaman modern sekarang ini. Di dunia barat, akal dan hati selalu bertarung berebut dominasi hendak menguasai jalan hidup manusia. Ringkasannya, sejak Thales sampai sofis akal menang, sejak Socrates sampai menjelang abad pertengahan akal dan hati sama-sama menang, sejak Descartes sampai masa Kant akal menang lagi, sejak Kant sampai sekarang kelihatannya akal dan hati sama-sama menang di Barat, pada umumnya orang Barat, kerja sama itu tidak harmonis. Maka dari itu munculnya gagasan-gagasan mereka banyak sekali terjadi pertentangan, misalnya ideologi liberal kapitalis yang bertentangan dengan komunis sosialis, kedua ideologi ini merupakan manifestasi dari pertentangan-pertentangan itu.
2. PERKEMBANGAN IDEOLOGI DI NEGARA TIMUR
 di jalur Timur, yaitu di dunia Islam, keadaannya hampir sama dengan keadaan di Barat. Hampir sama berarti tidak sama. Ketidaksamaan itu sekurang-kurangnya terdapat dalam dua hal : pertama waktunya, kedua sifat dominasinya. Tatkala akal sedang kalah total di Barat, akal sedang dihargai sama dengan hati di Timur. Ini mengenai waktu. Mengenai sifat dominasi, akal di Timur dihargai tetapi tidak sampai mendominasi jalan hidup sehingga menyebabkan orang Islam meninggalkan agama, lalu mengambil materialisme atau ateisme. Sedangkan di Barat dominasi akal terlalu besar sehingga orang ada yang mengambil materialisme atau ateisme sementara hati, tatkala mendominasi, menentang akal secara total.
 di Timur akal dan hati berjalan bersama-sama sejak kedatangan Islam, terutama sejak tahun 800-an sampai tahun 1200-an. Ini adalah tahun-tahun hidupnya filosof-filosof besar Islam jalur rasional, seperti Al-Kindi(769-873), Al-Razy(863-925), Al-Farabi(870-950), Ibn Sina(980-1037), Al-Ghazali(1059-1111), dan Ibn Rusyd(1126-1198). Bersamaan dengan perkembangan pemikiran, jalur hati (rasa) juga berkembang. Inilah jalur mistisme atau tashawwuf dalam Islam. Tokoh-tokohnya antara lain Zunnun al-Mishri(wafat tahun 860), Husain ibn Manshur al-Hallaj(858-922), dan Muhyiddin ibn ‘Arabi (1165-1240). Banyak perbedaan antara pemikiran rasional dan rasa dalam Islam, akan tetapi tidak menyebabkan orang Islam didominasi akal secara total atau didominasi oleh hati seratus persen. Hal ini dapat terjadi karena Al-Quran memberi tempat atau menghargai akal dan hati.( Prof. Dr. Ahmad Tafsir : 2000).
maka dari itu, ideologi dalam dunia timur selalu berlandaskan Al-Quran.



C. MACAM-MACAM IDEOLOGI
1. IDEOLOGI LIBERAL

 pada akhir abad ke-18 di Eropa terutama di Inggris terjadi suatu revolusi di bidang ilmu pengetahuan kemudian berkembang ke arah revolusi teknologi dan industri.
 perubahan tersebut membawa perubahan orientasi masyarakat dalam segala sendi kehidupan.
 paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu paham yang meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang meletakkan materi sebagai nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris, serta individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan negara.
 menurut paham liberalisme manusia adalah pribadi yang utuh dan lengkap dan terlepas dari manusia lainnya, sehingga berpotensi terjadi konflik. Untuk itu manusia harus membuat suatu perlindungan bersama atas dasar kepentingan bersama.
 dalam kehidupan masyarakat bersama yang disebut negara, kebebasan individu sebagai basis demokrasi merupakan unsur yang fundamental.
2. IDEOLOGI SOSIALISME KOMUNIS
 komunisme yang dicetuskan oleh Karl Marx memandang bahwa hakikat, kebebasan dan hak individu itu tidak ada.
 ideologi komunisme mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya hanyalah makhluk sosial saja. Sehinnga yang mutlak adalah komunitas dan bukannya individualitas.
 menurut komunisme, ideologi hanya diperuntukkan bagi masyarakat secara keseluruhan. 
 etika ideologi komunisme adalah mendasarkan suatu kebaikan hanya pada kepentingan demi keuntungan kelas masyarakat secara totalitas.
 atas dasar inilah maka sebenarnya komunisme adalah anti demokrasi dan HAM
3. IDEOLOGI ISLAM
 dalam kitab al-fiqru al-islamiy, Muhammad Muhammad Ismail menjelaskan bahwa Islam tidak hanya sebagai ad din, tetapi juga sebagai mabda’.
 Mabda’ (ideologi) secara etimologis berarti pemikiran mendasar yang dibangun di atasnya pemikiran-pemikiran (cabang).
 dalam kitab asusnan nahdhah ar-rasyidah menjelaskan bahwa al-mabda’ adalah pemikiran mendasar (fikrah raisiyah) dan patokan asasi (al-qaidah al-asasiyah) tingkah laku, dari segi logika al-mabda’ merupakan pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan.
 Islam merupakan mabda’ (ideologi) yang berada di dalam kerangka aqidah (pemikiran menyeluruh tentang manusia, alam semesta, dan kehidupan/pemikiran mendasar) Islam. Jadi berada dalam norma-norma Al-Quran, bersumber dari Al-Quran dan Hadist.
4. IDEOLOGI PANCASILA
 ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berkembang melalui suatu proses yang cukup panjang. Pada awalnya secara kausalitas bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia yaitu adat-istiadat, serta agama-agama bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa.
 ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan individu, namun dalam hidup bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain secara bersama sehingga dengan demikian harus mengakui hak-hak masyarakat.
 manusia menurut Pancasila berkedudukan kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu nilai-nilai ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam bernegara dan bermasyarakat.
 kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-nilai ketuhanan, bahkan nilai ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam ekspresi kebebasan manusia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kritik dan saran anda akan sangat bermanfaat, terima kasih